Selamat sore pembaca setia !!
Kali ini tulisan Hani akan berbeda dari biasanya. Mau mendengarkan cerita? Cerita yang tidak akan terlupakan tentang petualangan di jalan Bandung.
Hani dan gio, temen Hani yang paling sering ajak jalan ngider Bandung. Rencananya tadi pagi sehabis lari ke Manglayang, kami berdua merencanakan memulai petualangan ngider Bandung lagi dan lagi. Tadi sekitar pukul 10.00 WIB, kami memulai aksi kami menaiki si hitan mio untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan. Yaitu Sabuga, lebih tepatnya di dekat ITB. Karena disana sedang diadakan acara 'Bandung Japan Festival'. Semacam festival meriah yang isinya hanya seperangkat tentang negri Sakura tersebut.
Banyak sekali yang disodorkan tentang Jepang dalam acara tersebut. Entah itu Cosplay, semacam manusia yang mengikuti gaya anime yang disukai. Mulai dari gaya rambut, pakaian, sepatu, dan juga aksesoris yang digunakan. Dari ujung kaki sampai kepala, mereka akan terlihat seperti animasi sungguhan. Apalagi rata-rata yang menggunakan Cosplay tersebut memiliki mata yang sipit bagaikan orang Jepang asli.
Ada juga tempat pemotretan ala animasi yang kita inginkan. Pertama, kita hanya akan disuruh memilih, cosplay apa yang kita inginkan, lalu pergi ke ruang ganti untuk merubah diri kita menjadi serupa dengan animasi yang kita sukai. Setelah itu tinggal sesi pemotretan. Dan selesai.
Kami berdua -hani gio- juga mengelilingi stand makanan-makanan khas Jepang tentunya. Dan apa kalian tau? Ada satu stand makanan yang memasaknya memang orang Jepang. Aroma harum dan menggiurkan selalu melewati hidung kami. Selain itu, banyak juga baju, bando lucu khas Jepang, dan miniatur-miniatur animasi yang dipamerkan untuk dijual belikan.
Dan terakhir, tidak lengkap rasanya jika kita tidak mencoba pakaian khas orang Jepang. Yap, Kimono. Dengan merogoh kocek 10.000, kita dapat menggunakan Kimono tersebut sepuasnya.
Karena kami berdua bukan manusia yang mengenal Bandung secara menyeluruh, untuk dapat datang dan menginjakkan kaki di Bandung Japan Festival, kami membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai disana. Belum lagi kami mendapatkan sedikit omongan pedas dari tukang becak. " Masa orang Bandung gak tau jalan di Bandung sih," begitulah. Tapi kami memutuskan untuk tidak menanggapi dan kembali melajukan si mio untuk tetap berjuang. Ini baru sepenggal cerita kami sampai di Sabuga dengan selamat.
Sekitar pukul 12.30, setelah kenyang mengitari stand-stand di 'Bandung Japan Festoval', kami tidak memutuskan untuk segera kembali ke cibiru. Tapi kami memutuskan untuk pergi ke 'Chingu Cafe', yang berada di jln. Prof Eyckman no.28. Cafe bernuansa Korea yang sangat ingin kami kunjungi.
Hujan pun tidak segan-segan datang dan sedikit demi sedikit membasahi tubuh kami. Karena ketika ke Sabuga adalah bagian Hani yang membawa si mio, kali ini giliran Gio. Walaupun hujan, itu tidak mematahkan semangat kami untuk terus melaju menerobos hujan menuju 'Chingu Cafe'. Dan kejadian tadi terulang kembali. Kami kembali menggunakan jalan yang salah. Sudah berputar-putar sebanyak 3 kali di Cihampelas untuk sampai ke tempat tujuan.
Terus seperti itu. Cihampelas-Cipaganti. Tapi dengan niat dan kesungguhan hati, kami terus mencari dan mencari dimana posisi 'Chingu Cafe'. Dan ternyata, kami hanya salah belok. Selama ini kami hanya mengambil jalan lurus dan belok kanan. Padahal setelah jalan perempatan di Cipaganti, seharusnya belok kiri. Dari baju yang tadinya basah karena hujan, hingga kering karena angin dan sinar matahari.
Senyuman mulai terpampang di wajah kami karena telah sampai di tempat tujuan. Kami tiba disana sekitar pukul 14.30.
Kami memasuki cafe tersebut dan duduk di meja nomor 1. Di atas setiap meja pasti akan ada satu foto artis Korea. Dan foto yang terpajang di meja kami adalah foto Lee Seunggi. Wah, bayangkan saja seperti kalian sedang makan dengan artis favorit kalian.
Selain foto, kita juga akan dengan bebas memilih lagu apa yang ingin didengar. Setelah memilih, kita dapat mendengarkan lagu yang telah dipilih oleh kita tadi. Dan ketika kita datang, kita akan disambut dengan pelayan disana dengan ucapan bahasa Korea. Seperti di Korea asli saja. Belum lagi makanan yang disuguhkan.
Karena perut kami sudah tidak ingin menahan rasa lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk memesan Original Ramyeon dan Toppoki pedas. Juga minuman Exotic Kiss dan Love Sistar.
Selamat makaaaaannnnnn.....!!!!
Setelah kenyang, tentu saja kami pulang dengan rasa bahagia. Karena kami berdua pecinta Korea. Jadi tak heran jika kami sangat menikmati makanan yang kami pesan tadi. Walaupun rasa Toppoki memang terasa aneh di lidah orang Indonesia.
Pulang, bagian hani yang mengendarai si mio. Dan untuk entah keberapa kalinya, kami tersesat kembali. Kami tidak tau pasti kemana arah jalan yang harus diambil. Untung saja kami anak komunikasi, jadi tidak malu untuk bertanya kepada orang sekitar tentang jalan yang ingin kami tuju. Dan ternyata, jalan yang kami ambil sudah terlalu melewati batas dari posisi Cihampelas. Dengan sabar, Hani putar balik dan kembali melajukan si mio.
Akhirnya, terlihatlah tulisan Caheum-Cibiru di plang hijau. Yes!!! Kami kembali pulang dengan selamat walau kami harus mengalami banyak kesulitan saat petualangan tadi.
Selamat datang kembali kasur nyaman. Tepat pukul 17.00, kami beristirahat di kosan masing-masing.
Dibawah ini beberapa foto yang diambil, kecuali ketika di Bandung Japan. Berhubung foto tersebut ada di Camera Gio, jadi tidak Hani masukkan disini yah. Mian ^^
Waktu nyasar di FlyOver
Chingu Cafe
0 komentar:
Posting Komentar