Rabu, 18 April 2018

Senyuman Instagram @Hhonhon






                                   'Aku harap kalian selalu tersenyum saat melihat karyaku.'

Semenjak muncul media sosial bernama instagram, aku semakin senang untuk membagikan kenangan-kenanganku di sana. Sampai entah kenapa instgram sudah seperti candu untukku. Bukan candu lagi mungkin, tapi media sosial yang patut kuacungi jempol.

Di tahun 2014,  postinganku hanya berisi foto-foto kenanganku dengan teman dan keluargaku. Sampai aku harus berusaha memposisikan kamera aponselku atau gayaku supaya mendapat foto yang bagus untuk kuposting ke instagram. Belum lagi aku harus edit foto tersebut supaya nyentrik di instagramku. Karena kalau tidak salah waktu itu sedang muncul istilah instagramable dan instagram menjadi media sosial bisa menjadikan sosok manusia biasa menjadi manusia luar biasa dengan beberapa fotonya yang diunggah di sana.

Setelah foto-foto, aku memutuskan untuk memposting gambaranku di sana. Saat itu aku belum bisa menggunakan tab-ku sebagai alat untuk berkarya. Aku hanya menggambar di atas kertas lalu memfoto hasil gambaranku itu. Kalau dirasa sudah oke, aku unggah foto tersebut ke instagram. Saat itu aku benar-benar masih memperdulikan like dan comment. Aku gila akan instagram saat itu.

Kenapa like di postinganku tidak banyak seperti orang lain? 

Aku harus posing apa supaya orang-orang like fotoku di instagram?

Uuugghh ... pengen banget deh jadi selebgram kayak orang lain.

Kenapa ya gambar orang lain bisa sebagus dan dilike banyak orang begini?

Itu beberapa pikiran yang pernah kupikirkan dulu.

Aku sadar bahwa pemikiran seperti itu tidak sepatutnya ada.

Aku sadar bahwa pemikiran itu salah.

Aku juga sadar bahwa jika aku berpikir seperti itu, aku tidak hanya akan fokus pada ketenaran bukan kebahagiaanku.

Instagram memang menjadi media sosial yang kubutuhkan, tapi jika aku membawa instagramku dalam hal yang yang salah dan dapat membuat hati dan pikiranku menjadi buruk dan hitam, aku tidak akan bahagia dan akan terus memikirkan sesuatu yang tidak penting untuk duniawi.

Setelah itu aku menghapus beberapa fotoku dan berusaha untuk berkarya. Dari mulai hanya memfoto hasil gambarku di kertas, mengunggah hasil gambaranku yang masih mencontek dari gambar lagi, hasil gambaranku yang tidak sesuai dengan yang kuinginkan, dan lain sebagainya. Hingga aku menemukan karyaku sendiri di tahun 2017.

Apa yang membuatku senang ketika main instagram?

Sejak kejadian pikiran-pikiran salahku, aku memutuskan untuk berhenti berpikir seperti itu. Biarkan aku berkarya dengan keinginanku, bukan mengharapkan  like dari orang lain. Aku tidak peduli jika orang-orang akan menyukai karyaku atau tidak. Akhirnya aku memutuskan untuk menggambar sesuai keinginanku dan mengunggahnya di instagram.

Aku selalu bilang pada diriku sendiri, jangan mengharapkan apapun dari orang lain. Jangan berharap like dan comment yang banyak di instagram. Fokus saja pada semua usaha kamu, Hon.

Hingga saat itu tiba, fitur instagram menambahkan fitur swip untuk postingan instagram. Aku manfaatkan hal tersebut untuk menulis cerita bergambar. Saat itu, 10 Mei 2017 aku memutuskan untuk menjadikan instagram dan menjadikan cerita bergambarku bisa membuat semua orang tersenyum dengan karyaku.

"Seenggaknya kamu haru bisa ngeliat orang lain tersenyum dengan semua karya kamu nanti, Hon."

Aku terus melatih gambarku, aku terus berusaha memperbaiki gambar dan ceritaku. Aku berusaha mencari ide-ide sederhana tapi menarik agar ssemua orang bisa tersenyum dan tertawa melihat gambar dan ceritaku. Sejujurnya, saat menggambar pun aku tidak memikirkan apapun kecuali aku bisa bahagia ketika menggambar itu. Intinya, yang penting aku bahagia dan nyaman saat menggambar.

Dan tibalah saat orang-orang mulai melihat karyaku. Ada alasan kenapa terkadang aku menolak ide-ide atau request gambar dari orang lain. Karena aku berbeda, aku hanya bisa menggunakan ideku sendiri untuk kutuangkan dalam gambar. Itulah sebabnyak terkadng aku bilang, nanti ya atau aku nggak nerima request gambar.

Apakah aku bahagia saat orang-orang mulai bisa menikmati dan tersenyum ketika melihat karyaku? Tentu, tentu aku sangat bahagia. Bagaimanapun kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku juga. Aku senang jika mereka bisa tersenyum dan tertawa saat melihat karyaku muncul di timeline instagram mereka. Dan itulah alasan kenapa aku selalu mengunggah gambar yang sifatnya ceria. Karena aku tidak suka cerita sedih. Karena niatku juga ingin membuat orang lain tersenyum melalui karyaku.

Seseorang telah berpesan padaku, "Terus berkarya untuk menghadirkan senyuman manusia di dunia."

Jadi, sekarang sudah paham kan kenapa gambaranku sifatnya ceria semua? :)

Semata-mata hanya karena  aku ingin membuat mereka tersenyum. Cukup.

Untuk kamu yang tersenyum, terima kasih.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar