Jika kau tahu ada cerita orang gendut buruk rupa yang disudutkan dan diejek, maka aku salah satu dari mereka. Tak jarang aku dilempar benda-benda kecil namun sakit oleh teman-teman kecilku. Dulu bahkan sekarang, aku tetaplah aku, si gendut buruk rupa.
"Makan apa sih sampe gendut gitu?"
"Kaya kebo kesasar."
"Gendut begitu mau jadi model? Benerin dulu tuh badan."
Kerap kali aku mendengar ocehan seperti itu. Bagiku ucapan menyakitkan seperti itu sudah biasa kudengar. Hei, tenang saja kawan, aku tak akan menyebutkan satu persatu dari mereka. Asalannya, karena mereka terlalu banyak hingga aku lupa nama dan rupa mereka.
Dulu, aku pernah menyukai laki-laki, namu yang dia katakan hanya : "Dia suka sama gue? Ih najis."
Sebegitu najiskah diriku hingga aku tak layak menyukai laki-laki? Sebegitu najiskah aku hingga aku tak boleh bermimpi memiliki pangeran berkuda putih? Sebegitu jeleknyakah aku hingga aku tidak diijinkan menjadi seorang model? Tidak, itulah jawabannya.
Selain gendut, aku juga seorang pencuri kelas atas. Aku selalu mencuri pandang pada perempuan langsing bak model jika ia sedang berjalan di sebelahku. Aku selalu mencuri perhatian pada buku bacaan di perpustakaan kampus tentang babaimana caranya memiliki tubuh ideal. Mengapa aku mencuri semua itu? Karena jika mereka tahu, mereka akan mencibirku dengan gelak tawa mereka yang menyakitkan.
Maafkan aku yang berusaha mencurahkan isi hatiku padamu. Ingin sekali aku bereinkarnasi, terlahir kembali menjadi perempuan indah.
"Let Me In?"
Aku yang gendut buruk rupa ini sedang asik menonton youtube di kamar. Let Me In adalah salah satu acara televisi Korea Selatan yang memperlihatkan bahwa dengan operasi plastik semua akan terlihat cantik. Kulihat salah satu peserta yang tubuhnya tak jauh beda dariku, namun setelah dioperasi plastik perempuan itu menjadi cantik. Ia bagai terlahir kembali sebagaimana perempuan mestinya.
"Coba aku orang Korea Selatan." Kuberandai.
Kubuka kembali channel youtube dengan judul, kejadian gagal operasi plastik. Kubuka dan kucermati mereka yang gagal operasi plastik. Kupikir semua wanita itu awalnya memiliki paras wajah yang sangat cantik, melebihi aku tentu saja. Kenapa mereka igin merubahnya? Kurasa itulah sifat manusia yang tak pernah merasa puas.
Aku merenungi nasibku. Apakah aku juga tak merasa puas dengan apa yang sudah diberikan? Ya.
Aku berpikir kembali. Hei, bukankah ada takdir yang bisa diubah?
"Ada. Kalau kamu mau sehat, olahraga dan makanlah makanan yang baik. Semua perempuan itu cantik, tergantung bagaimana ia mensyukuri kecantikannya. Kalau saja kamu selalu bilang kamu jelek bagaikan gajah, maka selamanya kamu akan jelek. Karena itu adalah sugesti yang sudah kamu tumbuhkan di dalam lubuk hatimu."
"Satu lagi, mama selalu menganggap kamu perempuan indah. Mama dan papa juga bahagia selama kamu beribadah dengan baik. Wajahmu yang selalu bersinar, itu karena air wudhu yang selalu kamu pakai."
Aku tersenyum. Aku adalah si gendut buruk rupa yang sedang mencoba untuk bersyukur atas apa yang sudah diberikan olehNya.
Well, aku masih perempuan gendut buruk rupa, tapi tolong jangan perlakukan aku sebagaimana kau memperlakukan hewan. Aku memiliki hati yang harus kujaga dengan baik. Terima kasih untuk kalian yang ingin melihat wajahku, menjagaku dengan baik, dan menemaniku sepanjang waktu.
0 komentar:
Posting Komentar