Kata 'Geng' Dalam Kamus Perempuan
"Eh, mana geng kalian?"
"Kenapa sih kalian berkubu-kubu?"
"Geng kamu enggak ikut kumpul?"
Beberapa pertanyaan sekaligus pernyataan di atas menjadi tamparan keras untuk pikiranku. Kerap kali perempuan menjadi bahan pertanyaan seperti itu dari kaum adam, atau mungkin sebagian kaum hawa juga ada yang bertanya seperti itu.
Kuceritakan satu kisah tentang berkubu-kubu ala perempuan di mata kaum adam.
Beberapa minggu lalu, dalam sebuah chat room di line, kami selaku panitian acara Makrab (Malam Keakraban), khususnya aku, merasa tertohok dengan chat teman laki-lakiku.
Setelah semua acara dianggap lancar, renetan acara telah rampung, ide-ide brilian untuk memperindah suasana Makrab nanti juga keluar dengan indahnya, ada satu topik yang membuatku diam. Jujur, aku tidak terlalu senang jika ada laki-laki yang berkata seperti itu.
Intinya, dia menulis, ada salah satu kaum hawa (masih teman kami) yang tidak ingin mengikuti acara Makrab karena dirinya merasa bahwa ia akan terkucilkan dan semuanya akan berkubu dengan teman sepermainannya.
Tiba-tiba temanku chat personal.
"Ran, biasanya perempuan ya yang suka begitu?"
Aku tidak pernah merasa semua perempuan seperti itu. Jika dilihat lebih dekat, aku secara personal juga memiliki beberapa teman yang selalu jalan bareng denganku. Coba kita tilik lebih dalam, hakikatnya perempuan itu makhluk yang senang dalam kenyamanan dalam sebuah perkumpulan.
Dalam perspektif beberapa kaum adam atau sebagian kaum hawa, kenyamanan itu biasa disebut dengan geng atau berkubu-kubu. Mungkin beberapa kaum hawa yang 'nyaman' dengan pertemanannya itu ada yang men-judge dirinya menjadi sebuah geng, tapi ada juga yang tidak.
Dari sekolah dasar sampai kuliah, aku menemukan beberapa teman 'nyamanku' di sana. Mereka adalah teman yang bisa kujadikan sebagai 'rumah' , tempatku menumpahkan segalanya. Di sisi lain, aku juga bisa berbicara atau mengobrol dengan teman-temanku yang lain, namun tidak seintens teman dekatku yang biasanya disebut dengan kata 'geng'.
Apakah itu tandanya aku memiliki beberapa geng?
Bukan geng, itu hanya tempat nyaman
Karena kasus itu, aku memutuskan untuk meminta pendapat mama, ia mengatakan bahwa perempuan memang seperti itu. Bukan karena geng, bukan karena berkubu-kubu. Mereka hanya mencari teman yang nyaman dan sepemikiran dengan mereka. Intinya satu jiwa satu rasa.
Akhirnya, aku menjawab, "Bal, memang hakikatnya perempuan itu seperti itu. Mungkin memang banyak kaum adam yang berpikir bahwa perempuan sangat senang membentuk geng, tapi namanya perempuan, mereka akan nyaman dengan rumahnya sendiri."
Aku yang selalu ditanya, "Ran, mana geng kamu?"
Bolehkah aku merasa risih dengan pertanyaan seperti itu?
Teman, perempuan selalu memiliki teman dekat untuk menuangkan semua keluh kesahnya. Hal itu bukan berarti mereka melupakan teman yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar